HIDROPONIK
DAFTAR ISI
ü
Sejarah hidroponik
ü
Macam-macam hidroponik
ü
Manfaat hidroponik
ü
Bahan – bahan hidroponik
ü
Cara penanaman hidroponik
ü
Media penananman
ü
Formulasi kebutuhan nutrisi
ü
Tambahan
SELAMAT MEMBACA
~SEMOGA BERMANFAAT~
HIDROPONIK
1.
SEJARAH HIDROPONIK
Marco polo dalam
pengembaraanya mencatat bahwa terdapat penduduk di negara Cina yang menanam
tanaman secara hidroponik. Pada 1699 wooward, seorang ilmuwan dari inggris
telah melakukan percobaan dengan menggunakan air sebagai media tanam
menggantikan tanah garam mineral atau unsur hara dikarutkan dalam air dengan
dimasukkan sedikit tanah.Pada 1930-an, saintis amerika, Gerice dari Universitas
California telah berhasil menanam tomat dengan teknik hidroponik. Tomat
tersebut tumbuh mencapai ketinggian 7,5 meter. Perkembangan teknologi
greenhouse atau rumah plastik telha membantu perkembangan teknik hidroponik
sehingga aktifitas pertanian dapat dijalankan sepanjang tahun tanpa mengenal
musim,Jadi
semenjak zaman dulu tanaman menggunakan media lain selain tanah, telah banyak
dan berhasil dikembangkan. Saat ini cocok tanam secara hidroponik dilakukan
oleh petani
Istilah hidroponik
(hydroponics) digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa
menggunakan tanah sebagai media tanamnya. Disini termasuk juga bercocok tanam
di dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan porous lainnya,
seperti pecahan genting, pasir kali, kerikil, maupun gabus putih. Penemu dari metode
hidroponik ini adalah DR. WF. Gericke. Beliau adalah seorang agronomis dari
Universitas California, USA. Saat itu beliau berhasil menanam tomat setinggi 3
meter yang penuh buah dan ditanam di dalam bak yang berisi mineral hasil uji
cobanya.
2.
PENGERTIAN HIDROPONIK
Hidroponik
(hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos
yangartinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang
mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau
soilles.Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha
komersial harus diperhatikan. Sebagai contoh jenis tanaman yang mempunyai nilai
jual di atas rata-rata, yaitu:
Ø Paprika
Ø Tomat
Ø Timun Jepang
Ø Melon
Ø Terong Jepang
Ø Selada
3.
MACAM-MACAM HIDROPONIK
× Static solution culture / kultur air statis
× Continuous-flow solution culture, contoh : NFT,DF
× AeroponicsPassive sub-irrigation
× Ebb and flow atau flood and drain sub-irrigation
× Run to waste
× Deep water culture
× Bubbleponics
× Bioponic
4.
MANFAAT HIDROPONIK
Untuk keperluan hiasan, pot dan tanaman
akan selalu bersih sehingga peletakan tanaman dalam ruangan akan lebih
fleksibel. Sehingga untuk mendisign interior ruangan rumah akan bisa lebih
leluasa dalam menempatkan pot-pot hidroponik. Bila tanaman yang digunakan
adalah tanaman bunga, untuk bunga tertentu bisa diatur warna yang dikehendaki,
tergantung tingkat keasaman dan basa larutan yang dipakai dalam pelarut
nutrisinya. Penggunaan tanaman buah-buahan seperti kedondong bangkok misalnya,
menurut Santosa akan bisa menghasilkan penampakan tanaman yang dapat berbuah
lebat sepanjang waktu. Kuncinya adalah dengan mengatur C/N ratio, yakni melalui
pemangkasan pada cabang, batang dan daun yang tumbuh berlebihan. Disamping,
pemangkasan juga akan merangsang pembungaan dan pembuahan.Selain itu,
hidroponik juga alternatif pengganti tanah.
5.
BAHAN-BAHAN
UNTUK MENANAM HIDROPONIK
Pot yang ukuran besarnya disesuaikan dengan tanaman yang akan dijadikan
maskot, bisa berupa tanaman sayur seperti terong dan sebagainya. Bisa juga
tanaman tahunan seperti kedondong, jambu ataupun juga bunga-bungaan. Pot yang
digunakan sebaiknya pot bertingkat, yang dilengkapi dengan wadah penampung air
dibagian dasarnya. Bahan pot dapat dari tanah liat dan juga plastik, keduanya
memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Pot dari tanah liat misalnya
memiliki keunggulan mampu menjaga stabilitas temperatur media, akan tetapi
cepat berlumut dan mudah rusak. Sementara pot dari plastik lebih awet namun
tidak bisa melewatkan air dari dinding potnya sehingga stabilitas media tidak
stabil. Kemudian sebagai media tanam diantaranya dapat digunakan pasir, batu
apung putih, batu zeolit, pecahan batu bata, batu kali dan kawat kasa nilon.
Untuk menjaga sterilitas bahan, sebaiknya semua bahan direbus dulu sebelum
dijadikan media tanam. Sedangkan tanamannya, diambil tanaman yang telah tumbuh
di dalam polybag dan siap direplanting kedalam pot.
6.
CARA PENANAMAN
HIDROPONIK
Apabila semua bahan sudah siap, pertama-tama ambil kawat kasa nilon
letakkan didasar pot. Kemudian masukkan pecahan batu bata selapis, di atasnya
diberi batu apung dan batu zeolit hingga sepertiga bagian dari pot yang
digunakan. Setelah itu, ambil tanaman yang siap dipindahkan dari polybag ke
pot, caranya bersihkan akar tanaman yang selama ini sudah tumbuh di polybag
tersebut dengan cara melarutkan media tanamnya (tanah) kedalam air. Setelah
akar-akarnya kelihatan bersih, kemudian kita amati kembali akar tersebut.
Bila ditengarai ada akar yang rusak
ataupun terlalu panjang (disesuaikan dengan besarnya tanaman maskot dan pot)
sebaiknya dipotong. Demikian juga untuk daunnya, apabila terlalu rimbun perlu
untuk dikurangi. Kemudian bibit ditanam dalam pot yang sudah terisi bahan
sepertiga bagian dan lanjutkan penambahan media tanam hingga dua pertiga bagian
pot. Langkah selanjutnya isilah pot bertingkat tersebut dengan nutrisi yang
dibutuhkan (sesuai paparan dibawah). Sedang untuk pertama kalinya, tanaman perlu
pengerudungan dengan plastik transparan selama dua minggu, letakkan ditempat
yang teduh.
#Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal
#Penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal
#Penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.
#Persiapan media tanam
Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.
Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.
#Pembuatan green house
bercocok tanam secara hidroponik mutlak membutuhkan green house. Green house bisa dibuat dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka kayu.
Green house ini bisa digunakan untuk menyimpan tanaman kita pada saat tahap persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke media tanam yang lebih besar.
#Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional.
bercocok tanam secara hidroponik mutlak membutuhkan green house. Green house bisa dibuat dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka kayu.
Green house ini bisa digunakan untuk menyimpan tanaman kita pada saat tahap persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke media tanam yang lebih besar.
#Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional.
#Perawatan tanaman
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan, pembersihan gulma, penyemprotan pupuk daun, dll.
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan, pembersihan gulma, penyemprotan pupuk daun, dll.
7.
MEDIA TANAM
INERT HIDROPONIK
Media tanam inert adalah media tanam yang tidak menyediakan unsur hara.
Pada umumnya media tanam inert berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman.
× Arang sekam
× Spons
× Expanded clay
× Rock wool
× Coir
× Perlite
× Pumice
× Vermiculite
× Pasir
× Kerikil
× Serbuk kayu
Pemenuhan kebutuhan nutrisi bisa anda
peroleh dengan cara memberi berbagai macam pupuk khusushidroponik dengan
formulasi tertentu yang banyak tersedia ditoko-toko pertanian. Dalam fase awal
pertumbuhan perlu perawatan secara rutin, misalnya dipagi hari tanaman perlu
dikenakan sinar matahari. Kemudian juga perlu pemupukan secara rutin dalam
setiap dua hingga lima hari sekali. Gunakan pupuk NPK sebanyak satu sendok
makan untuk kemudian larutkan kedalam sepuluh liter air. Masukkan larutan pupuk
ini kedalam pot dasar sesuaikan dengan ketersediaan air dalam pot. Sebagaimana
dalam paparan dimuka, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bisa juga dilakukan
dengan pemberian pupuk tambahan. Yang pemenuhannya bisa melalui daun, misalnya
disemprot dengan Mamigro ataupun tambahan pupuk mikro dengan aplikasi seminggu
sekali. Mengenai kebutuhan nutrisi dalam teknik hidroponik, Soedarsono salah
seorang civitas akademika dari IPB Bogor juga pernah menentukan sebuah formula
sebagai berikut : Kebutuhan unsur makro dapat dipenuhi dengan 6 gram urea,
9 gram SP36, 5 gram 2K, 5 gram garam inggris (MgSO4) dan 7,5 gram kapur
(kalsium karbonat). Sedangkan unsur mikronya dapat dipenuhi dengan 2,86 gram
asam boraks, 0,22 gram asam sulfat, 2.03 gram mangan sulfat, 0.08 gram terusi,
0.02 asam molibdad dan 7.5 gram Fechelat. Cara pengaplikasiannya seperti dalam
penggunaan NPK, yakni semua unsur baik makro maupun mikro dilarutkan kedalam 10
liter air. Salah satu bentuk budidaya hidroponik secara besar-besaran
dalam greenhouse.
TAMBAHAN
Selain jenis tanaman di atas, banyak lagi yang dapat dibudidayakan dengan
teknik hidroponik apabila dilakukan hanya pada kegiatan hobi saja.
Bertanam dengan sistem hidroponik, dalam dunia pertanian bukan merupakan hal yang baru. Namun demikian hingga kini masih
banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas bagaimana cara melakukan dan apa
keuntungannya. Untuk itu dalam tulisan ini akan dipaparkan secara ringkas dan
praktis bertanam dengan cara hidroponik. Dalam kajian bahasa, hidroponik
berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi,
hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan
menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian
sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa
munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya
perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Dimanapun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik
apabila nutrisi (hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini
fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan
pelarut unsur hara (nutrisi), untuk kemudian bisa diserap tanamanan. Dari pola
pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, dimana
yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi (hara) sebagaimana yang
telah disampaikan dimuka.
Hidroponik muncul sebagai alternatif pertanian pada
lahan terbatas. Dengan sistem ini memungkinkan sayuran ditanam di daerah yang
kurang subur atau daerah sempit yang padat penduduknya. Pengembangan hidroponik
di Indonesia mempunyai prospek yang cerah, baik untuk mengisi kebutuhan dalam
negeri maupun merebut peluang ekspor. Bercocok tanam secara hidroponik bisa
bermula dari sebuah hobi. Dari hobi inilah diharapkan bisa berkembang menjadi
semikomersial dan akhirnya komersial. Hidroponik sangat mungkin dikembangkan di
rumah-rumah dengan lahan sempit maupun lahan yang luas untuk tujuan komersil.
Hidroponik akan terus berkembang di masa mendatang,
tidak saja di negara maju, tetapi juga di negara yang sedang berkembang. Dengan
sistem ini memungkinkan sayuran ditanam di daerah yang kurang subur atau daerah
sempit yang padat penduduknya. Pengembangan hidroponik di Indonesia mempunyai
prospek yang cerah baik untuk menguji kebutuhan dalam negeri maupun merebut
peluang ekspor. Dengan sistem hidroponik tidak saja kuantitas produksi dapat
ditingkatkan, tetapi kualitas dan kontinuitas produksi dapat lebih terjamin
.
Saat
ini hidroponik telah berkembang di seluruh bagian dunia meskipun dengan luasan
yang masih terbatas misalnya di Tucson Arizona seluas 4,45 ha; Phoenix Arizona
seluas 6,07 ha; Abu Dhabi seluas 8,09 ha dan Kepulauan Kenari seluas puluhan
hektar. Hidroponik juga berkembang di Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan,
Kepulauan Bahama, Kuwait, Brazil, Polandia, Rusia, Iran, Malaysia dan Amerika
Serikat.Hidroponik ternyata dapat membantu memecahkan beberapa masalah. Masalah
struktur tanah dan hara tanah di Kanada dan Kolumbia misalnya, dipecahkan
dengan menggunakan medium serbuk gergaji.
Masalah
salinitas di Mexico dan Negara Timur Tengah dengan menggunakan pasir pantai
yang disterilkan, masalah sempitnya lahan di Singapura dengan tanaman
bertingkat dan sebagainya. Hidroponik juga dipakai untuk keperluan khusus
misalnya penyediaan sayuran dan buah segar di Kapal selam nuklir, kapal induk
dan sebagainya. Pengembangan lebih lanjut telah dicoba di daerah Antartika.
Penerapan hidroponik skala komersial di Indonesia baru mulai tahun 1980 di
Jakarta untuk memproduksi sayuran dan buah bernilai ekonomi tinggi.
Saat
ini ada beberapa perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang hidroponik,
antara lain PT Saung Mirwan dan Parung Farm (Bogor), PT. Joro, Putri Segar,
Amazing Farm, PT Bandung Farmer Internasional, HMI Fruits & Vegetables,dan PT. pecet segar dan tentunya Hidrogroup Indonesia (Yogyakarta). Sedangkan perusahaan luar negeri
yang bergerak di bidang hidroponik antara lain Cropking (USA), Hydroasis online
superstore (Los Angeles), dan Aero Green (Singapura).